Seperti seorang Ibu yang memanggil anak-anaknya agar segera pulang, begitu
juga dengan sang Cahaya. Ia sering memanggil jiwa-jiwa yang resah dan
gelisah khususnya untuk segera pulang ke rumah Cahaya. Berikut 3 bel suci
yang memanggil jiwa-jiwa agar pulang.
1. Penderitaan. Nyaris semua jiwa-jiwa yang sudah pulang awalnya dipanggil
melalui penderitaan. Entah terkena penyakit ganas, ditinggal wafat oleh
orang dekat, atau keluarga yang runtuh oleh perceraian dan perselingkuhan.
Namun jika orang biasa dibikin roboh oleh penderitaan, jiwa-jiwa bercahaya
dibikin kokoh oleh penderitaan. Terutama karena berhasil menggunakan
penderitaan sebagai batu lompatan untuk pulang.
2. Kesadaran. Dibimbing oleh penderitaan mendalam, jiwa-jiwa becahaya
kemudian mencoba menemukan permata bercahaya di dalam. Dan ternyata permata
bercahaya itu bernama kesadaran penuh. Apa saja tamu kehidupan – sedih atau
senang – sadari sifat alaminya yang muncul-lenyap. Sadari sifat semuanya
yang berpasang-pasangan. Duka pasangannya suka. Cacian pasangannya pujian.
3. Kesempurnaan. Siapa saja yang praktik kesadaran penuhnya sudah mendalam,
suatu hari akan diberkahi kehidupan yang bermandikan senyuman. Setiap berkah
kekinian dimandikan dengan air senyuman. Terutama karena sudah mengalami –
bukan hanya mengerti – ternyata semuanya adalah senyuman kesempurnaan yang
sama.
.. bellofpeace.org belkedamaian.org