Compassion

Rabu sebagai hari cinta kasih (7 Des 2022)

Ditulis oleh Gede Prama

Pikiran akan menjadi musuh pertumbuhan jika negatif dan penuh kritik. Pikiran akan menjadi sahabat pertumbuhan jika positif-holistik.

Ia yg pikirannya sangat negatif mengalami banyak kebocoran energi, sehingga tubuhnya rawan sakit, keluarganya juga bermasalah.

Sebaliknya, begitu pikiran positif-holistik, tidak saja kebocoran energi berkurang, tapi keluarga dekat pun jauh lebih sehat dan selamat.

Bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami menua yg bahagia, jika pikirannya positif-holistik selama bertahun-tahun.

Itu keteladanan yg dibagikan oleh tauladan cinta kasih kita minggu ini. Yakno Bapak Jero Mangku Wayan Mergig dan Ibu Jero Mangku Nengah Kerti.

Keduanya adalah warga desa Landih Bangli Bali. Dan telah menikah selama 50 tahun. Alias setengah abad. Dalam keadaan sehat dan bahagia.

Perhatikan salah satu nasehat pasangan indah ini: “Tidak perlu menanggapi komentar negatif orang lain”. Itu benar sekali.

Terutama karena komentar negatif orang lain, lebih mewakili kualitas orang yg berkomentar, dibandingkan kualitas orang yg dikomentari.

Melalui pendekatan ini, kegelapan di luar tidak melahirkan kegelapan di dalam. Sebaliknya, ia melahirkan Cahaya pengertian di dalam.

Undangannnya kemudian, cerdaslah di depan pikiran. Kembalikan pikiran ke tempat semula sebagai pelayan. Bukan sebagai tuan.

Sesederhana memiliki motor dan alat lainnya, jika diperlukan silahkan dipakai. Jika tidak diperlukan, letakkan ia di gudang.

Ingat, pikiran hanya salah satu kecerdasan di dalam. Di dalam ada kecerdasan hati, naluri, intuisi, kreativitas, otak kedua yg bernama perut, dll

Foto diambil oleh team pencari keluarga Compassion yg dipimpin oleh Komang Kawi

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.