Awali meditasi dg tarik nafas yg lebih dalam beberapa kali, menyatulah dg lingkungan sekitar ditemani rasa syukur yg sangat dalam.
Begitu semua terasa lebih rileks, mulai meditasi dg postus yg biasa disarankan. Ingat mengistirahatkan pikiran dari segala bentuk konflik di dalam.
Tersenyumlah di atas dualitas benar-salah, buruk-baik, kotor-suci, dll. Apa pun yg terjadi bisikkan ke dalam jiwa mantra indah: “Terimakasih”.
Saat nafas keluar, bisikkan kata “Terima” (thank, matur), saat nafas masuk bisikkan ke dalam kata “Kasih” (you, suksma, nuun).
Ia sejenis lentera yg dibawa pada kegelapan di dalam. Berikut beberapa manfaat langsung meditasi terimakasih:
- Mengabarkan ke otak bahwa semuanya baik-baik saja. Sehingga otak tidak melepaskan banyak racun, malah melepaskan banyak obat di dalam
- Membuat otak dan hati bertumbuh lebih harmoni. Ia kunci penting utk membuka pintu kesembuhan, kebahagiaan dan kedamaian
- Di atas semuanya, Anda memasuki puncak Advaita (melampaui dualitas). Ia pencapaian teritinggi dalam pilosofi Weda Wedanta.
Di tingkat pencapaian ini, tubuh memiliki seluruh kemampuan utk menyembuhkan dirinya. Sifat alami pikiran adalah damai.
Sehingga tidak diperlukan perjuangan terlalu keras utk sembuh dan damai. Sifat alami Anda adalah kesembuhan dankedamaian.
Semoga semua mahluk berbahagia. Semoga pikiran damai datang dari segala penjuru. Shanti, shanti, shanti (damai, damai, damai).
Photo courtesy: Pexels