Compassion

Ringkasan bimbingan meditasi LIVE pagi ini:
Meditasi ditemani mantra indah Terimakasih…

Ditulis oleh Gede Prama

Awali meditasi dg tarik nafas yg lebih dalam beberapa kali, menyatulah dg lingkungan sekitar ditemani rasa syukur yg sangat dalam.

Begitu semua terasa lebih rileks, mulai meditasi dg postus yg biasa disarankan. Ingat mengistirahatkan pikiran dari segala bentuk konflik di dalam.

Tersenyumlah di atas dualitas benar-salah, buruk-baik, kotor-suci, dll. Apa pun yg terjadi bisikkan ke dalam jiwa mantra indah: “Terimakasih”.

Saat nafas keluar, bisikkan kata “Terima” (thank, matur), saat nafas masuk bisikkan ke dalam kata “Kasih” (you, suksma, nuun).

Ia sejenis lentera yg dibawa pada kegelapan di dalam. Berikut beberapa manfaat langsung meditasi terimakasih:

  1. Mengabarkan ke otak bahwa semuanya baik-baik saja. Sehingga otak tidak melepaskan banyak racun, malah melepaskan banyak obat di dalam
  2. Membuat otak dan hati bertumbuh lebih harmoni. Ia kunci penting utk membuka pintu kesembuhan, kebahagiaan dan kedamaian
  3. Di atas semuanya, Anda memasuki puncak Advaita (melampaui dualitas). Ia pencapaian teritinggi dalam pilosofi Weda Wedanta.

Di tingkat pencapaian ini, tubuh memiliki seluruh kemampuan utk menyembuhkan dirinya. Sifat alami pikiran adalah damai.

Sehingga tidak diperlukan perjuangan terlalu keras utk sembuh dan damai. Sifat alami Anda adalah kesembuhan dankedamaian.

Semoga semua mahluk berbahagia. Semoga pikiran damai datang dari segala penjuru. Shanti, shanti, shanti (damai, damai, damai).

Photo courtesy: Pexels

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.