Compassion

Berkah indah dari langit

Ditulis oleh Gede Prama

Di zaman dulu, pesan-pesan dari langit disebut wahyu. Diberi judul agama baru, kemudian berkelahi dg agama lama. Itu terjadi ribuan tahun.

Di zaman ini, jika berani menyebut pesan langit sebagai wahyu, akan ada yg menyebutnya sakit mental. Apa lagi berani menyalahkan agama lama.

Ujungnya akan sengsara di penjara (LP). Karena itu, mari menyebut berkah Ashram hari ini sebagai berkah indah dari langit. Penafsirannya terserah.

Pagi ini ketika dibagikan cerita “Agama saya cinta”, beberapa waktu kemudian di langit muncul awan berbentu Love. Satu berbentuk awan.

Satu lagi, langit yg dikelilingi awan (foto terlampir). Yg membuat hati tersentuh, sore ini ditemukan, puncak stupa di mana tempat teman-teman Compassion biasa tidur (mekemit) berisi banyak kepompong.

Tanpa sengaja terlihat, di balik foto kepompong, lagi-lagi ada awan berbentuk Love. Kepompong bercerita tentang evolosi jiwa yg sangat indah.

Rasa sakit sedang membuat kepompong yg buruk, menjadi kupu-kupu yg sangat indah. Ajakannya, jangan izinkan hal-hal seperti ini melahirkan kesombongan.

Mari menggunakannya sebagai undangan utk menyempurnakan pelayanan. Mengulangi pesan pagi ini, dunia tidak memerlukan agama baru.

Dunia memerlukan Cinta yg baru. Yg bisa mengerti dan merasakan, dalam penderitaan orang ada penderitaan kita. Dalam kebahagiaan orang ada kebahagiaan kita.

Sambil ingat, cacian orang adalah masukan utk rendah hati. Pujian orang adalah kekuatan yg memotivasi. Selebihnya, izinkan waktu yg menjadi dewan juri abadi.

Jika ajarannya asli dari langit, tanpa tambahan ini itu, oleh waktu akan diizinkan bertahan lama di bumi. Jika palsu, nanti cepat lenyapnya dari bumi.

Foto: Langit di Ashram pagi ini. Ia mau difoto. Ada langit dan awan berbentuk Love. Puncak stupa di Ashram berisi kupu-kupu. Di latar belakang, lagi muncul awan berbentuk Love.
Shambala meditation center: belkedamaian.org, bellofpeace.org

bali #love #peace #meditation #healingjourney #WoundCare #wounds #woundcare #IDWP

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.