Kedamaian

Surat terbuka untuk pemerintah RI

Ditulis oleh Gede Prama

Tatkala segelintir sahabat Compassion siap diterima oleh Menteri Pariwisata RI, mereka bertanya: “Bagaimana bicaranya Guruji?”.

1. Sayang sekali jika pemimpin Bali hanya dapat hasil rapat di Bali. Karena Bali tidak saja berisi hotel mewah, tapi juga kaya akan vibrasi yg indah.

Dan yg terindah dari yg indah-indah adalah damai. Terutama karena puncak doa orang Bali dalam waktu lama adalah shanti (damai).

2. Saat Jakarta rusuh di tahun 1998, banyak orang Tionghoa yg menemukan rumah aman di Bali. Apa lagi setelah bom Bali 2002.

Hanya di Bali bom teroris tidak diikuti permusuhan. Bahkan kualitas hubungan antar umat beragama menguat setelah bom Bali.

Artinya ada roh toleransi di Bali. Yg berakar sangat kuat. Tidak mudah digoyang oleh perubahan zaman. Bahkan saat zaman penuh guncangan.

3. Bali yg dikenal dunia adalah puncak gunung es. Di bawahnya ada tradisi tua yg penuh Cahaya. Yg membuat Bali jadi sumber Cahaya bagi dunia.

Beberapa bulan lalu, Club Med di Prancis bahkan menyimpulkan Bali sebagai tujuan wisata yg paling membahagiakan di seluruh dunia.

Sahabat yg belajar fisika kuantum mengerti, pikiran kolektif bisa mengubah hal kecil seperti atom, sampai hal besar seperti alam sekitar.

Ritual butha, manusa, dewa yadnya yg mewakili pikiran kolektif manusia Bali selama ribuan tahun tidak membuang yg negatif seperti setan.

Tapi secara konsisten mensintesakan negatif-positif. Di tempat di mana bukit yg maskulin, dipeluk oleh laut yg feminin, di sana ada sumber Cahaya (tempat suci).

Ia memberi inspirasi pada pemimpin bumi yg rapat di Bali: “Kita tidak lagi hidup di zaman di mana tugas terpenting pemimpin adalah membuang yg negatif”.

Terutama karena membuang negatif adalah membuang Cahaya. Begitu Cahaya menghilang, yg tersisa hanya kegelapan yg panjang.

Agar idenya aplikatif, layak merenungkan “Agama Tirtha” tetua Bali: “Bantingan zaman yg hebat melahirkan kecerdasan yg juga hebat: kecerdasan mengalir”.

Saat mengambil keputusan berkawanlah dg berpikir (thinking), begitu menyangkut hasil keputusan bersahabatlah dg mengalir (flowing).

Hanya di kedalaman mengalir sintesis positif-negatif terjadi. Hanya di kedalaman keheningan (hari Nyepi) sintesis positif-negatif terjadi.

Putaran waktu ini unik, utk pertama kali terjadi Inggris punya 3 perdana menteri dalam 3 bulan. Ia mengundang pemimpin utk belajar logika air.

Sekuat apa pun batu, jika dibanting pasti pecah. Sekuat apa pun bantingan ember, air tidak akan pecah. Hal yg sama terjadi dg logika.

Utk itu, menyangkut isu besar seperti perang Ukraina, kurangi bertanya “negara mana yg salah?”. Itu pertanyaan logika batu. Ia membahayakan.

Logika air pertanyaannya lain lagi: “Apa yg sama diantara kita?”. Bangsa kita beda, bahasa kita beda, tradisi kita beda, agama kita pun berbeda.

Tapi ada satu hal yg sama diantara kita: “Kita sama-sama mau hidup harmoni selama ada di bumi”. Itulah Tirtha Bali utk pemimpin bumi.

Jika diizinkan pemerintah Republik Indonesia, Guruji dg rendah hati mau memercikkan Tirtha Suci ini pada pemimpin bumi yg akan rapat di Bali.

Semoga semua mahluk berbahagia. Semoga pikiran indah datang dari segala penjuru. Shanti, shanti, shanti (damai, damai, damai).

Foto persembahan keluarga Compassion

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.