Kedamaian

Merenungkan Tuhan…

Ditulis oleh Gede Prama

“Apakah Tuhan itu ada?”, begitu pertanyaan banyak orang. Izinkan Guruji menjawabnya tidak dg mengutip buku suci, tapi melalui pengalaman pribadi.

Berkali-kali hidup Guruji dalam bahaya, berkali-kali itu juga ada tangan rahasia yg menyelamatkan. Yg paling jelas adalah pengalaman melakukan Compassion festival di Jakarta.

Bahaya datang. Tapi setelah berdoa di Ashram, di langit ada 2 Cahaya berbentuk Naga yg lewat di atas kepala. Satu berwarna kuning, satu putih.

Di malam yg lain, setelah Guruji mendoakan kesembuhan, kebahagiaan dan kedamaian alam bawah, tengah, atas, tiba-tiba ada yg berbisik: “Tengoklah ke atas”.

Begitu dilihat ke atas, ada Cahaya putih yg memercik seperti Tirtha (air suci) persis di atas kepala.

Di sebuah sore tatkala siap mau mengajar on line di Ashram, Guruji menunggu alatnya siap. Di atas kamar Guruji jatuh Cahaya kuning dari langit memercik seperti Tirtha (air suci).

Serta sejumlah cerita rahasia lainnya. Sebenarnya ini rahasia. Tapi dibuka ke publik agar publik punya pegangan. Tidak mudah digoyang orang.

Guruji sendiri baca buku tokoh Ateis terkemuka zaman ini Richard Dawkins (God’s Delusion). Argumennya khas ilmu pengetahuan modern.

Hanya terfokus pada hal-hal yg bisa dilihat dan dipegang oleh semua orang. Padahal di luar itu, ada hal-hal rahasia yg bisa dilihat oleh jiwa-jiwa yg terpilih.

Orang fisika kuantum bercerita, di alam ini sekitar 70 % isinya energy gelap (dark energy), 25 % hal-hal gelap (dark matter), kurang dari 5 % hal-hal biasa yg bisa dilihat dan dipegang.

Orang astronomi bahkan menemukan super void (ruang kosong raksasa) yg luasnya sebesar 330 juta tahun Cahaya. Tentu saja belum bisa dijelaskan.

Sehingga bisa diramalkan, seberapa dalam argumen orang yg hanya terfokus pada hal-hal yg bisa dilihat dan bisa dipegang.

Ringkasnya, kurangi diombang-ambingkan oleh pendapat orang. Kembalilah ke kearifan tua: “Tuhan ada di dalam. Tuhan adalah cinta kasih”.

Keterangan foto: Pagi ini tatkala Guruji baru bangun, begitu membuka pintu ada burung yg duduk rapi sekali dalam jarak dekat dg pintu. Bahkan bersedia difoto (tidak terbang). Burung adalah simbol-simbol dari langit.

Tentang Penulis

Gede Prama

Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.