Kedamaian

Tempat suci yg tidak pernah mengecewakan

Ditulis oleh Gede Prama

Nyaris semua pencari Cahaya memulai perjalanan di tempat suci. Tidak salah tentu saja. Tapi tiap jiwa yg dalam mengalami pengalaman serupa.

Lama-lama tempat suci di luar tidak lagi semenarik ketika kita memulainya. Bisa dibimbing rasa, bisa juga dibimbing oleh kejadian menakutkan.

Dalam cerita keluarga Compassion, kami diusir dari Vihara, dibentak pecalang (satpam desa) di Pura. Itu penampakan Guru simbolik.

Bukan karena tempat suci di luar tidak positif, sekali lagi bukan! Tapi karena begitu jiwa tumbuh dewasa, apa lagi bercahaya, tempat sucinya tidak lagi di luar.

Di Tantra ada pesan tua, di mana seseorang mendengar suara Om, di sana rahasianya disembunyikan. Sebagaimana diceritakan sebelumnya, suara Om menunjukkan dirinya ke Guruji di Pura Dalem.

Diikuti oleh Cahaya yg mengeliling tubuh Guruji, juga di tempat yg sama.
Di malam pertama ketika belajar di Himalaya tahun 2008 bahkan ada tangan yg menunjuk ke ulu hati.

Pesannya terang dan gamblang: “Ajak umat manusia menemukan Cahaya di dalam”. Sekali lagi, di dalam!

Dalam bahasa psikolog kondang Carl G. Jung: “Those who seek outside dream, those who find it inside awake”. Ia yg mencari keluar akan kecewa.

Anda yg menemukannya di dalam tercerahkan. Tandanya sederhana, cinta kasih tidak lagi menjadi perintah buku suci. Ia menjadi sesuatu yg alami.

Sealami air yg basah, sealami bunga yg indah. Tidak saja gerak keseharian jadi bahagia karena melaksanakan cinta kasih, tapi di tiap nafas ada cinta kasih.

Nafas jadi mirip biola. Yg selalu melantunkan doa. Salah satu orang yg telah sampai di sini namanya Saraha: “Ultimately, my body is my holy temple”.

Selamat hari raya Galungan. Semoga semua sahabat dijumpai dalam keadaan sehat dan bahagia.

Photo courtesy: Fb account of Partage d’image
Shambala meditation center: belkedamaian.org, bellofpeace.org

bali #love #peace #meditation #healing #Wounds #healingjourney #WoundCare #IDWP

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.