Kedamaian

Kilatan Cahaya pencerahan dari Kuta Bali

Ditulis oleh Gede Prama

“Pencerahan tidak membuang yg negatif, tapi tersenyum pada positif-negatif”.

Tatkala melakukan pelayanan di Kuta Bali 12/10 2023, alam memberikan cermin sangat indah pencerahan. Sekali lagi cermin sangat indah.

Setelah berdoa pagi, ketika Guruji memercikkan Tirtha utk Jero Mangku dari Pura Luhur Besakih Jmk Ign Putra Kubayan , langit penuh dg awan berbentuk LOVE.

Sorenya dijadwalkan berbagi Cahaya jam 17:30, tapi baru bisa di jam 19:30. Guruji menunggu di Warung Mina lebih dari dua jam.

Setelah menunggu sabar lebih dari 2 jam, baru saja berbagi Cahaya kurang dari 10 menit, undangan yg kebanyakan pejabat pamit tanpa permisi.

Begitulah pencerahan. Tatkala pagi langit menghormat demikian tinggi melalui awan berbentuk LOVE. Malamnya manusia di bumi berespon secara menyentuh hati.

Dalam bahasa meditasi: “Maju selangkah, mundur selangkah”. Pagi langit memberi tanda plus satu. Malamnya manusia di bumi memberi tanda minus satu.

Dalam kerangkan Yin-Yang nya pencerahan, aspek Yin dari pencerahan disebut mindemptiness (kosong dari pikiran), segi Yang dari pencerahan adalah mindfulness (kesadaran penuh).

Angka – 1 dijumlah dg + 1 menghasilakan kekosongan. Di Buddhist is disebut Wisdom. Tetua Bali menyebutnya Hyang Embang (Sepi-sunyi yg maha tinggi).

Dalam bahasa pujangga besar Jalludin Rumi: “Keheningan adalah satu-satunya bahasa Tuhan. Selebihnya hanya kekeliruan dalam penterjemahan”.

Pesannya utk para sahabat dekat, sisi pasif pencerahan memang kedamaian. Tapi sisi aktifnya adalah Compassion.

Penyanyi legendaris Bob Marley pernah ditanya kenapa ia tidak pernah libur. Jawabannya bagus sekali dan menyentuh hati.

“Jika ia yg menyebarkan kekerasan tidak pernah mengenal waktu libur, kenapa saya harus libur”.

Itu ciri orang tercerahkan. Di dalam tersimpan rapi bahwa di alam ini kosong. Tapi kekosongan ini diungkapkan ke luar dalam bentuk Compassion.

Itu yg membuat langit menghormat demikian indahnya di Kuta Bali pagi tgl 12 oktober 2023. Semoga semua sahabat dalam keadaan sehat & bahagia bersama keluarga.

Video diambil oleh keluarga Compassion Monica Laurena
Shambala meditation center: belkedamaian.org, bellofpeace.org

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.