“Rasa kesepian telah mengambil nyawa banyak sekali orang”, begitu bunyi sebuah kesimpulan penelitian di negeri maju Barat.
Agar kesepian tidak membuka pintu bahaya, sebaliknya membuka pintu Cahaya, mari memahami wajah rasa kesepian secara lebih dalam.
Rasa kesepian, begitu temuan psikolog yg mendalami rasa kesepian, paling banyak ditentukan oleh bagaimana seseorang “merasakan” hubungannya dg orang dekat.
Sekali lagi, bagaimana seseorang “merasakan” kualitas hubungan dg orang dekat. Jika seseorang “merasa” diperlakukan tidak positif oleh orang dekat, bahkan di tengah keramaian pun ia akan merasa keseian.
Bila Anda “merasa” diperlakukan indah oleh orang dekat, bahkan di hutan yg paling sunyi pun Anda tidak akan kesepian. Karena ditemani oleh memori indah tentang orang dekat.
Aktor terkenal Robbin Williams menulis sesaat sebelum bunuh diri: “Yg paling sepi dalam hidup adalah merasa sepi di tengah orang dekat”.
Sekali lagi, bagaimana seseorang “merasakan” kualitas hubungan dg orang dekat. Utk itu, agar kesendirian membawa Cahaya, bukan bahaya, cerdaslah dalam menata “rasa” di dalam.
Belajar mewartakan hanya hal-hal indah ke dunia rasa di dalam. Cermati warisan Einstein: “Saya berterimakasih pada orang yg tidak menolong saya. Ia membuat saya melaksanakannya seorang diri”.
Demikian juga dg orang dekat yg tidak nyambung. Pasangan hidup yg tidak nyambung, ia membawa pesan tersembunyi: “Ia melatih Anda utk mandiri”.
Anak yg nakal dan banyak maunya, ia malaikat tersembunyi yg membuat Anda membayar hutang karma ke orang tua. Ia Guru kesabaran terbaik yg pernah ada.
Tatkala orang dekat tidak ada di sekitar Anda, Anda tidak sendirian. Anda ditemani setidaknya seorang sahabat di dalam. Sahabatnya bernama penerimaan diri.
Bila berhasil terhubung, alam sekitar penuh dg sahabat. Angin semilir menemani Anda agar tidak panas. Suara ombak memainkan musik.
Nyanyian burung adalah musik alami. Bunga bermekaran indah adalah cara Ibu pertiwi tersenyum sangat indah kepada Anda.
Jika Anda jiwa suci, di alam ini banyak penjaga yg menjaga Anda 24 jam sehari. Ia tidak saja ditulis buku suci, tapi juga telah menjadi pengalaman pribadi.
Semoga semua sahabat dijumpai dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga. Ingat, kesendirian juga bisa membuka pintu Cahaya.
Photo courtesy: Fb account of one friend in the west
Shambala meditation center: belkedamaian.org, bellofpeace.org