Di setiap tempat ada local genius (kecerdasan lokal). Di zaman di mana umat manusia dibikin sangat takut oleh virus corona, layak merenungkan local genius pulau Bali. Seperti dibimbing oleh spirit yang sama dengan spirit yang membimbing atap bumi Tibet, Bali meletakkan alam bawah dalam posisi yang sangat terhormat.
Alam bawah yang berwajah seram menakutkan, tidak saja diberi suguhan (di Tibet namanya thorma), tapi juga dibikinkan tempat tinggal yang layak bernama penunggun karang. Dengan kata lain, mereka tidak dimusuhi. Malah dirawat sebagai bagian dari kehidupan yang penuh harmoni.
Tetua Bali memberi nama tikus dengan sebutan Jero Ketut. Sebutan Jero di Bali diberikan pada orang suci yang memimpin doa dan upacara. Sekali lagi, ini bentuk apresiasi yang tinggi pada alam bawah. Ini berbeda sekali dengan pendekatan kesembuhan dunia modern, yang meletakkan alam bawah seperti virus sebagai obyek yang mesti dibunuh.
Ujungnya sudah terlihat di sana-sini, manusia berkejar-kejaran dengan virus dan penyakit. Jika di suatu waktu obat modern bisa membunuh virus yang daya ancamnya 5 misalnya, di putaran waktu berikutnya muncul virus yang daya ancamnya 7. Dan kepanikan terhadap virus corona bercerita, mari memulai bab kehidupan yang baru.
Yang tidak lagi penuh permusuhan dengan alam bawah, tapi penuh persahabatan dengan alam bawah. Pertanian organik adalah sebuah pilihan. Obat organik (herbal) adalah pilihan lain. Yang paling penting adalah gaya hidup (life style) yang juga serba organik. Meminjam temuan fisikawan nuklir dari Inggris David Bohm, health (kesehatan) berasal dari whole (ke-u-Tuhan).
Kebahagiaan kita satu kesatuan (baca: ke-u-Tuhan) dengan kebahagiaan alam bawah. Tidak lagi memadai hidup dengan cara berbahagia di atas penderitaan mahluk bawah. Mari memulai bab kehidupan yang baru, mahluk bawah tidak ada di sini untuk menyerang. Mereka ada di sini untuk membantu jiwa agar memancar semakin terang.
Jadwal FB live hari ini di akun FB Gede Prama’s Compassion:
Jam 12:00 waktu Bali: Bimbingan meditasi. Cerita “Metamorfosis jiwa di zaman virus corona”
Jam 22:22 waktu Bali: Doa bersama. Tips tidur yang indah
Penulis: Guruji Gede Prama
Photo courtesy: Unsplash