Kesembuhan

Simfoni Bali untuk Pemimpin Bumi ***)

Ditulis oleh Gede Prama

Pandemic panjang adalah sejenis malam gelap. Dan sepanjang apa pun sebuah malam, ia akan diikuti matahari terbit. Semakin gelap sang malam, semakin indah matahari terbitnya.

Pertanyaannya kemudian, setelah pandemic panjang, di mana matahari harmoni akan terbit di bumi? Sulit untuk membantah, matahari harmoni akan terbit dari Bali. Ada beberapa bukti.

Pertama, setelah pandemic panjang, pemimpin bumi rapat tingkat tinggi di Bali. Kedua, Club Med di Paris menyebut Bali sebagai pulau paling bahagia di bumi.

Ketiga, Ubud Bali bahkan disebut sebagai salah satu kota terindah di bumi. Lagi-lagi setelah pandemic panjang. Bagaimana wajah matahari terbitnya, itu pertanyaan kemudian.

Jauh sebelum filsuf postmodern Foucault, Derrida, Lyotard bercerita tentang “merayakan perbedaan”, tetua Bali sudah memahami pentingnya harmoni dalam perbedaan.

Cermati warisan tetua Bali soal tata ruang. Utara berwarna hitam (Wishnu), selatan berwarna merah (Brahma), timur berwarna putih (Ishwara), barat berwarna kuning (Buddha).

Dan tengah berwarna brumbun (warna-warni). Tanpa menggunakan bahasa rendah-tinggi, buruk-baik, itu sebuah wawasan yg menghargai perbedaan. Lahir di zaman dulu sekali.

Di zaman ketika rata-rata pendidikan sudah jauh lebih tinggi, bumi berubah menjadi sebuah desa global melalui media sosial, penghargaan terhadap perbedaan jauh lebih penting lagi.

Tanpa penghormatan pada perbedaan, teknologi yg menguasai bumi saat ini akan membuat hidup bertumbuh jauh dari harmoni. Untuk itu, mari membadankan perbedaan.

Pertama, di zaman  kita otak disebut organ utama. Makanya diteliti oleh banyak pihak. Dan di bidang ini muncul temuan neuro plasticity. Kadang disebut brain plasticity.

Agar bisa merayakan perbedaan dan ikut membuat bumi lebih harmoni, belajar membuat otak agar luwes dan lentur. Tidak saja kaku dg otak kiri yg sangat melekat dg logika.

Tapi juga luwes, lentur, seimbang antara logika dengan rasa. Pemimpin tidak lagi cukup “merasa bisa”, tapi juga “bisa merasa”. Peka dengan tanda-tanda kemudian menjadi tangan Cahaya.

Kedua, otak bukan satu-satunya kecerdasan dalam tubuh manusia. Hati adalah kecerdasan lain yang tersimpan di dalam. Vibrasi hati bahkan ribuan kali lebih tinggi dari otak.

Untuk itu, kenali empat ruang di dalam hati. Ada anak manja di dalam. Yang peka dan selalu minta dilindungi. Ada hati yang jernih. Yang memandang semuanya secara seimbang.

Ada hati yang bijaksana. Kadang disebut kebijaksanaan (kekosongan). Tidak sepenuhnya kosong. Ia berisi belas kasih (compassion). Ada hati yang berani (courageous heart).

Ketiga, pemimpin akan membawa harmoni di bumi, jika otak yang luwes bekerja sama dengan hati yang jernih. Di sana warna-warni berubah menjadi simfoni penuh harmoni.

Langkah praktisnya, saat memecahkan persoalan perang Ukraina atau senjata balistik Korea Utara misalnya, kurangi bertanya negara mana yang salah. Bertanyalah apa yang sama diantara kita.

Negara kita boleh berbeda, bahasa kita boleh berbeda, tapi kita sama-sama mau harmoni. Sebagaimana diwariskan tetua Bali, kehidupan akan senantiasa kaya warna.

Di tangan pemimpin yang otaknya luwes serta hatinya bersih jernih, kehidupan yang kaya warna akan berubah menjadi langkah-langkah yang penuh Cahaya.

***) Jika diberkahi, ini cuplikan pesan Guruji untuk pemimpin bumi yang akan rapat di Bali

Photo courtesy: Unsplash

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.