Kesembuhan

Ringkasan bimbingan meditasi LIVE pagi ini (19 Maret 2023)

Ditulis oleh Gede Prama

Berbeda dg jalan kesembuhan Barat umumnya yg terlalu bertenaga mau membuang kegelapan, meditasi menyembuhkan tidak dg membuang kegelapan di dalam.

Melainkan dg tersenyum pada kegelapan di dalam. Terutama karena gelap-terang tidak bisa dipisahkan. Mirip air tidak bisa dipisahkan dg basah.

Langkah praktis meditasinya, tersenyumlah pada tiap kekinian, apa pun yg terjadi di saat ini cukup disaksikan, serta ingat selalu kembali ke nafas sebagai jangkar utk terhubung rapi dg saat ini.

Gunakan tiap kejadian di luar maupun sensasi di dalam sebagai pengingat utk tersenyum, saksikan, terhubung dg saat ini melalui nafas.

Jika dalam dan lama praktiknya, serta diberkahi, Anda akan punya mata ketiga. Di meditasi, mata ketiganya bernama mata yg menyaksikan.

Bukan tidak tertutup kemungkinan, dari mata yg menyaksikan lahir mata ketiga kedua bernama rasa syukur. Ia membuat Anda menemukan kebahagiaan di balik apa-apa yg telah ada.

Bukan menderita karena mengejar apa-apa yg tidak ada. Berkah terbesar akan muncul jika bisa menemukan mata kebijaksanaan. Kadang disebut kekosongan (baca keterangan foto di bawah). Alias Mandala.

Maksudnya, di alam ini semua berputar silih berganti. Malam-siang. kotor-suci, gelap terang semuanya berputar. Ada yg menyebutnya dg God as a law (Tuhan sebagai hukum).

Ia yg menyatu rapi dg mata kebijaksanaan, membuka pintu kesempurnaan melalui pencapaian. Bukan kesempurnaan yg bermusuhan dg ketidaksempurnaan.

Tapi kesempurnaan yg bisa tersenyum pada semua ketidaksempurnaan. Inilah Ibu semua cinta kasih. Ini juga The ultimate healing (kesembuhan tertinggi). Tetua Bali menyebutnya Parama Shanti, Embang. Merayakannya dg hari raya Nyepi.

Tatkala semua hal terlihat mewakili tarian kesempurnaan yg sama, tidak ada lagi yg perlu diperdebatkan. Yg tersisa hanya senyuman yg berdekapan dg kesempurnaan.

Semoga semua mahluk berbahagia, semoga pikiran baik dan damai datang dari segala penjuru. Damai, damai, damai.

Video courtesy: Twitter
Keterangan video: Pagi ini, keluarga dekat Compassion Ngurah Busana dan Sri Edy setelah meditasi di Ashram melihat awan berbentuk love di atas kamar Guruji di Ashram. Di tengah awan ada lingkaran sempurna mandala. Begitu terkesimanya mereka berdua, sampai lupa mengambil fotonya

Tentang Penulis

Gede Prama

Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.