Kesembuhan

Bagikan senyuman Buddha di luar, simpan karisma Shiva di dalam…

Ditulis oleh Gede Prama

“Keluarga spiritual dg spesialiasi diusir orang”, itu ciri khas keluarga Compassion. Awalnya Guruji diusir oleh seorang saudara di rumah tua.

Kemudian diusir 4 kali dari Vihara. Yg paling horor di Ashram, ada deretan panjang energi yg mau mengusir. Ada orang BAB di gerbang Ashram.

Kaca kamar suci ditembak, truk alat berat menabrak Ashram, terakhir Ibu mau dipukul tetangga hingga jatuh pingsan dan terkena vertigo.

Beberapa waktu lalu Guruji sendiri diusir secara kasar oleh pecalang (satpam desa) di sebuah Pura di Bali. Karena demikian panjang daftar rasa sakitnya, ditanyakan ke dalam: “Ada apa?”.

Jawaban Guru di dalam terang sekali: “Itulah yg terjadi jika belajar Buddha tanpa disempurnakan oleh ajaran Shiva”. Kemudian ditanyakan balik, di mana energi Shiva disembunyikan?

Guru di dalam menunjuk salah satu pojokan Ashram di mana sering muncul ular kobra, hujan Cahaya dari langit, sampai pernah muncul sepasang Cahaya putih-kuning berbentuk Naga.

Itu sebabnya, di pojokan itu keluarga dekat Compassion meletakkan Sanggah Crukcuk. Bagi orang awam, Sanggah Crukcuk identik dg hal-hal tidak positif seperti ngereh.

Tapi bagi jiwa yg dalam, itu penghormatan tetua Bali terhadap energi Shiva yg bersemayam lama di Bali. Sayang ini wilayah rahasia. Yg jelas, di tingkatan yg lebih tinggi, Shiva adalah pure awareness (kesadaran murni).

Begitu sampai di tingkat kesadaran murni, Buddha dan Shiva menyatu jadi satu di dalam. Tetua Bali menyebut orang yg sampai di sini dg sebutan Sang Hyang Shiva-Buddha.

Ringkasnya, pagi ini ketika meletakkan dupa di sana, terdengar suara: “Teruslah bagikan senyuman indah Buddha di luar, tapi simpan karisma Shiva di dalam”.

Video: Keluaga dekat Compassion sedang membuat Sanggah Crukcuk di Ashram

Tentang Penulis

Gede Prama

Guruji Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.

Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.

Detil dan kontak di https://www.gedeprama.com/

Silahkan Berkomentar

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.