Dibandingkan zaman dulu, zaman kita sangat mewah dari segi tersedianya pengetahuan. Nyaris semua bidang didukung oleh penelitian mendalam.
Dulunya, cerita spiritualitas menjaga perjalanan jiwa hanya monopoli buku suci tua. Sekarang sudah memasuki ranah penelitian otak (neuro-science).
Salah satu tokoh penting dalam hal ini adalah Profesor psikologi dari Columbia University Dr. Lissa Miller yg menghabiskan banyak waktu meneliti dampak spiritualitas pada otak.
Presentasinya di youtube https://youtu.be/T0GETX5_VJ4 sangat terang dan gamblang. Bagaimana spiritualitas bisa menjaga otak dari kemungkinan sakit mental seperti depresi.
Lebih bagus lagi, spiritualitas juga bisa mengawal hidup seseorang secara sangat meyakinkan. Ringkasnya, ada 2 jenis kesadaran yakni achieving awareness dan awakening awareness.
Kebanyakan orang berada di achieving awareness (kesadaran utk mencapai sesuatu). Fokusnya adalah mencari sesuatu di masa depan.
Ia akar banyak sekali sakit mental dan spiritual. Sedangkan awakening awareness (kesadaran utk mengalami pencerahan) terfokus pada berbahagia dan damai di saat ini.
Terlihat jelas, beda antara dua jenis kesadaran ini jauh sekali. Yg pertama rawan sakit, yg kedua tidak saja mudah sehat, tapi keluarganya mudah bahagia, masa tuanya juga indah.
Di Indonesia ada tokoh publik yg sangat terkenal yakni Titiek Puspa yg jelas-jelas mengaku di depan publik bagaimana ia diselamatkan oleh meditasi.
Bahkan sembuh dari kanker stadium 3. Lagi-lagi karena disentuh oleh meditasi. Sekarang sepenuhnya terserah Anda mau ikut yg mana.
Photo courtesy: Unsplash
Shambala meditation center: belkedamaian.org, bellofpeace.org